Salah Pola Makan, Picu Kematian!




Masyarakat Indonesia senang dengan makanan yang berlebihan. Ada yang menumpuk makanan di piringnya, bahkan makan dengan porsi yang tidak seimbang. Kenapa bisa?
Yuk cari tahu!
Dari data kematian di Indonesia, Januari- Desember 2014 penyakit stroke menjadi perigkat nomor 1. Bukan terjadi pada laki-laki saja, penyakit mematikan ini juga terjangkit pada perempuan. Faktor risiko stroke bukan hanya pada faktor keturunan atau usia yang telah lanjut. Sekarang, kita bahkan mendapati para remaja mengalami stroke ringan. Hal ini terjadi pada gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi makanan tidak sehat.
Terkadang kita berpikiran bahwa pola makan yang sesuai ialah makan ditempat mewah dan mahal. Tanpa mempertimbangkan resiko yang akan terjadi. Hal ini terjadi ketika masyarakat Indonesia cenderung membeli makanan atas dasar pengaruh iklan. Kenapa bia terjadi? Perkembangan teknologi memicu kebingunan atas gaya hidup yang tidak sehat. Makan dari makanan ala selebgram yang bertebaran. Kita terpicu untuk mengonsumsi makanan-makanan tersebut untuk melihat rating atau dianggap seperti orang gaul kebanyakan.
Bukan hanya itu saja, pemicu lainnya juga terjadi pada kebingunan publik. Misalnya, mengonsumsi makanan kaleng yang sehat dan bergizi. Memakan mie instan sehat sebagai penunda lapar. Sehingga masyarakat kita cenderung memilih makanan instan menjadi makanan pokok sebagai pemenuh asupannya. Ada yang salah? Tentu saja salah.
Terlalu banyak memakan makanan berserat atau dengan kalori berlebih membuat kita lekas kenyang, lekas lapar dan membuat metabolisme kacau. Hal ini diperburuk atas kurangnya mengonsumsi buah dan sayur. Riskesda tahun 2013 mencatat paling tinggi 93,5% risiko penyakit disebabkan oleh kurangnya asupan sayur dan buah pada kelompok umur di atas 10 tahun. Kebanyakan dari kita mengonsumsi buah dan sayur sebagai pemenuhnya saja, tanpa mempertimbangkan asupan gizinya.
Sebagai masyarakat tentu harus memilih pola makanan sehat. Kebutuhan seimbang misalnya dapat berupa karbohidrat berupa ubi, nasi, gandum, sagu dan lainnya. Mengonsumsi protein dan lemak pun musti seimbang.
Jadi, bila ingin memperpanjang umur, pahami pola hidup sehat dan makanan sehat. Seperti tidak merokok, biasakan bergerak dan melakukan aktivitas fisik, konsumsi makanan sehat dan seimbang, tidak mengkonsumsi alkohol, dan sebagainya. Karena semua usia berisiko untuk mengalami darah tinggi, obesitas, gula darah tinggi dan lemak darah tinggi.

Hidupmu sehat, perpanjang umurmu.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Germas yaaaaaaaaaaa gercep (gerak cepattttt)



Arif Rahman Hakim

Comments

  1. As reported by Stanford Medical, It is really the ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh 42 lbs less than we do.

    (And really, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret diet and really, EVERYTHING to "how" they eat.)

    P.S, I said "HOW", not "what"...

    CLICK this link to discover if this brief test can help you release your true weight loss possibilities

    ReplyDelete

Post a Comment