Dua Perempuan yang Bertanya Padaku, Tentang Luka dan Air Mata

_“Kamu harus tahu tentang ini, Benn. Kamu harus tahu. Kupastikan ada sesuatu hal yang ingin kusampaikan padamu. Dan, ada hal yang harus kamu ketahui tentang ini. Perempuan itu bertanya banyak hal padaku. Sehingga aku benar-benar lapuk. Sehingga aku tak kuasa mempertanyakan apa yang terjadi padanya. Dan apa yang sedang ia rasakan tentang rasa itu.

Kepadamu jualah, Benn, aku menginginkan maksudku ini tersampaikan. Supaya kamu mampu merasakan bahwa ada rasa yang ia inginkan kepadamu. Ada sesuatu yang belum kamu ketahui tentangnya. Dan ada banyak hal yang akan kamu tangisi setelah ia pergi atau bahkan ia tidak pernah kamu temui lagi, Benn.”_

Testimoni

"Saya selalu percaya bahwa laki-laki yang mampu menulis prosa adalah dia yang bermental kuat, tetapi berjiwa lembut. Kumpulan cerpen Arif ini membuktikan bahwa olahan bahasa pengarang laki-laki lugas, tetapi puitis. Setiap ceritanya menampilkan tema berbeda yang menarik, khas, dan membuat pembaca tidak akan bosan mengikuti alurnya. Terlebih judul-judulnya yang 'menggigit' menambah pesona antologi ini".

*Mardhiyan Novita MZ; penulis, pegiat literasi, founder Sanggar Bahasa dan Sastra (Klub Sahara), seniman seni sastra dalam program GSMS Kemendikbud RI, dan mahasiswi S2 Ilmu Sastra UI.

•••••••


"Cerita tentang nostalgia kampung dengan segala romantikanya selalu menarik untuk dibaca; Menggelitik dan mengundang kenangan." (Ragdi F. Daye -- penulis buku Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu)