Kemistri


-Kemistri-
Luka t’lah membekas di tubuhmu.
Akan mata pisau nan politis
Menghijau,biru...
Walau kau bukan berdarah biru.?
Jemarimu bak menjalar.
Mengakar dan menerkam lutut-lutut nan meronta.
Tangis hiba daun telingamu terbang..
Terbang di hilalang putih nan t’lah padam.
Hanya tinggal hikayat nadi..
Penyimbol nyanyian musik pekursi.
Dan batang tubuh .
seakan meraung,mendesis akan kemistri alfabet.
Benar... alfabet yang pudar.
Hingga baut-baut berlarian lepas dari tubuh.
Menggelinding ke air bersimbahan liur.
Sampai tulang-tulangmu lenyap menjadi abu.


Oleh Arif Rahman Hakim
Mahasiswa Sastra Daerah Minangkabau
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas

Comments