wajah-wajah


puisi 4

‘’Manusia Biadab’’
Pengikut gundul hanya terdiam di ujung semak
Tak melonjak,walau  muka merah dengan nafas mengendus
Cakaran cadar penutup wajah seakan meluncur dari hidup
     Tuan,tuan manis nan kangkalingkong tergagahi
seakan setengah mati......
meloncatkan jemari,melenggok hanya sepatah..
     Itu hidung,hidung kumuh gelandang muda
Muncul bak berburu rol-rol yang naif.
walau terdampar di bangku anjing-anjing sang majelis
     Negeri,seribu satu dialog sudah terjinjing
malu akan manusia nan berjalan terpingkal
meledakkan kenaifan dari tempurung otak para tetua
     Tak terhambur kehalusan tutur kata
tapi,hanya gertakan gila merajut api pembakar bara
luar biadab,penuh kesintingan dunia dengan budak-budak
penikmat malam...
memang bodoh,seakan terbebas dari perahu karam

                  
Arif Rahman Hakim
Mahasiswa Sastra Daerah Minangkabau
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas



Comments