kapas dan serpihan es


Biasanya aku hanya melihat dari kapas kapas yang berterbangan
aku meniup demi segenggam kapas
terinjak serta tersepak oleh kaki kotorku
Kapas putih,kali ini berubah dari serpihan es yang membeku
aku ingin melihatnya,,
untuk memegang walau sekonyong asa terjalin di sana
di tangan putih tak berdarah.
Pucat pasi,.
Itu kapas putih dan es yang berjatuhan
jatuh dari lorong langit .
Bukan dari tanahku.?
          Aku tersentak diam.
Diam sejurus walau banyangan tanpa arti.
Aku ingin melihat serpihan es itu di genggamku.

Kapas dan Serpihan Es
Arif Rahman Hakim
Sastra Daerah Minangkabau
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas

Comments